Assalamualaikum
remaja santri.... perbincangan kita kali ini akan berbisik-bisik mengenai cinta. Sobat disini saya
tidak akan memperbincangkan tentang definisi cinta. Mengapa demikian? Karna
tidak akan adaa definisi baku tentang cinta, Allah memberikan cinta dan
menyerahkan definisinya kepada masing-masing kita. Allah tidak akan memaksa
suatu hati karna setiap hati kita berbeda. Maka dari itu cinta tidak akan
muncul apabila tidak dirasa.
Cinta adalah
sebuah anugerah yang Allah berikan kepada setiap hati makhluknya. Sebagai
manusia yang memiliki akal kita harus dapat menempatkan fitrah cinta tersebut
kepada Allah swt. Dan manusia yang tepat, manusia yang dapat membimbing kita
meraih kebahagiaan dunia dan akhirat yakni Rasulullah SAW. Untuk menempatkan
cinta tersebut kita harus mengikuti ajaran Rasulullah SAW dan menjauhi semua
laranganya. Semua hobby, semua hal yang jita sukai tentu boleh kita lakukan
asalkan jangan sampai manghalangi kepada kecintaan hakiki yakni Allah dan
Rasulnya.
Jika kamu mencintai Allah, maka kamu pasti mencintai Rasulnya. Jika
kamu mencintai rasul, maka rahmatnya pasti selalu menyertaimu. Jika rahmatnya
telah menyertaimu, maka tindakanmu, perbuatanmu, tingkah lakumu akan selaras
dengan Rasuullah saw. Rasul mencintai ummatnya dan setiap ummatnya adalah
seorang muslim, setiap muslim itu bersaudara apalagi jika satu iman, satu
akidah, satu tujuan. Adapun yang digunakan sebagai metode untuk berdakwah
maupun berbuat amal sholeh akan menjadi saksi diyaumil akhir.
Nah
sobat.... kalian bisa menyimpulkan sendiri apa yang telah kita perbincangkan
tadi, Allah swt berfirman :
ٱللَّهُ
يَتَوَفَّى ٱلۡأَنفُسَ حِينَ مَوۡتِهَا وَٱلَّتِي لَمۡ تَمُتۡ فِي مَنَامِهَاۖ
فَيُمۡسِكُ ٱلَّتِي قَضَىٰ عَلَيۡهَا ٱلۡمَوۡتَ وَيُرۡسِلُ ٱلۡأُخۡرَىٰٓ إِلَىٰٓ
أَجَلٖ مُّسَمًّىۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يَتَفَكَّرُونَ ٤٢
“Allah
memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang
belum mati ketika dia tidur, maka Dia
tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa
yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang
berpikir.” ( QS. Az-zumar : 42 ).
Sekian dari saya semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum WR WB
Sumber : Ust. Roni Syahroni S.Pd.I
Muharram, Fikri Habibullah. Tuhan Izinkan Aku Pacaran. Jakarta :
Gema Insani. 2013